PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN PASAR MONOPOLI
Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli, Pasar
Monopolistik, Pasar Oligopoli beserta karakteristik. Uang & Bank
Pasar
Pasar adalah
salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan
infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat
pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari
perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk
item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar
dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan
setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada
setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan,
skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis
barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani
lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan
dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum
menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar
untuk obat-obatan terlarang.
Dalam
ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan
pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran
barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua
pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini
merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model
tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar,
pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan
distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua
item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih
atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk
memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang.
Secara
historis, pasar berasal di pasar fisik yang sering akan berkembang menjadi -
atau dari - komunitas kecil, kota dan kota.
Pasar
Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna (perfect competition) adalah sebuah
jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk
yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil
interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar
ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga
(price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan
tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat
membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau
produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan
pengaruh terhadap penjualan produk.
Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak
dan kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak
mampu mempengaruhi pasar. Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat
dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu :
Semua perusahaan memproduksi barang/produk yang homogenitas.
Produk yang homogen adalah produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas)
kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.
Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi yang
sempurna. Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan
sempurna tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak
akan mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya.
Output sebuah perusahaan relative kecil dibandingkan dengan
output pasar. Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative
kecil dibandingkan dengan jumlah output seluruh perusahaan dalam industri.
Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar dengan menjual
produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar karena perusahaan
tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar, hal ini
disebabkan oleh adanya faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tak ada biaya
yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.
Karakteristik pasar persaingan sempurna, antara lain sebagai
berikut:
1. Terdapat banyak penjual dan pembeli. Kondisi ini menyebabkan
pembeli maupun penjual tidak dapat mempengaruhi harga. Penentuan harga
didasarkan pada kekuatan permintaan dan penawaran atau mekanisme pasar. Jadi,
penjual dalam pasar persaingan sempurna merupakan penerima harga atau price
taker.
2. Barang yang diperjualbelikan sifatnya homogen. Barang yang
diperjualbelikan di pasar ini merupakan barang substitusi untuk barang dari
produsen lain. Sifat ini menunjukkan bahwa tidak ada ketergantungan terhadap
satu penjual saja sehingga pembeli bebas memilih untuk membeli di penjual mana
pun.
3. Adanya kebebasan dari produsen untuk membuka atau menutup
usaha. Pada prinsipnya, suatu usaha dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh laba.
Jika laba yang diperoleh banyak, produsen akan terus mengembangkan usahanya.
Namun, jika kegiatan usahanya mengalami kerugian, produsen kemungkinan akan
berpindah ke jenis usaha lain.
4. Adanya kemudahan dari pelaku pasar untuk memperoleh informasi
mengenai pasar. Pembeli dan penjual mempunyai pengetahuan yang luas tentang
pasar baik harga, kualitas, dan kuantitas barang. Kondisi ini menyebabkan
terjadinya titik keseimbangan atas harga barang yang diperjualbelikan di pasar.
5. Tidak adanya hambatan buatan terhadap pergerakan harga (tidak
ada campur tangan pemerintah). Hal ini terjadi karena pergerakan harga
ditentukan oleh kekuatan pasar, yaitu interaksi antara permintaan dan
penawaran. Contoh hambatan buatan adalah kebijakan pemerintah dan pengaruh perusahaan
tertentu.
Kelebihan pasar persaingan sempurna
a. Konsumen akan memperoleh kepuasan yang maksimal.
b. Produsen akan memperoleh keuntungan yang maksimal karena
dapat menjual sebanyak-banyaknya.
c. Untuk memasarkan produknya, produsen tidak memerlukan iklan.
Kelemahan pasar persaingan sempurna
a. Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen dan kurang
variatif sehingga konsumen akan cepat merasa bosan.
b. Tidak adanya inovasi dan pengembangan produk yang dilakukan
perusahaan karena sebagian besar yang ikut dalam pasar persaingan sempurna
adalah perusahaan kecil.
Pasar monopoli
Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein,
menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang
menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau
sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat
menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan
diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang
tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki
suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu
mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat
barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau lebih buruk lagi mencarinya
di pasar gelap (black market).
Karakteristik Pasar Monopoli:
Produsen: hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
Konsumen : Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau
mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan
monopoli tersebut. Syarat-syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh
perusahaan monopoli itu, dan konsumen tidak dapat berbuat suatu apapun didalam
menentukan syarat jual beli.
Produk: Barang yang dihasilkan perusahaan monopoli tidak dapat
digantikann oleh barag lain yang ada didalam pasar. Barang-barang tersebut
merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang
mirip yang dapat menggantikan.
Iklan: Promosi iklan kurang diperlukan. Oleh karena perusahaan
monopoli adalah satu-satunya perusahaan didalam industri, ia tidak perlu
mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Walau ada yang menggunakan
iklan, iklan tersebut bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli, melainkan untuk
memelihara hubungan baik dengan masyarakat.
Hambatan masuk pasar: Hambatan itu sendiri, secara langsung
maupun tidak langsung, diciptakan oleh perusahaan yang mempunyai kemampuan
untuk memonopoli pasar. Perusahaan monopolis akan berusaha menyulitkan
pendatang baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan beberapa cara; salah
satu di antaranya adalah dengan cara menetapkan harga serendah mungkin. Dengan
menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah, perusahaan monopoli menekan
kehadiran perusahaan baru yang memiliki modal kecil. Perusahaan baru tersebut
tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan monopolis yang memiliki kekuatan
pasar, image produk, dan harga murah, sehingga lama kelamaan perusahaan
tersebut akan mati dengan sendirinya. Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak
paten atau hak cipta dan hak eksklusif pada suatu barang, yang biasanya
diperoleh melalui peraturan pemerintah. Tanpa kepemilikan hak paten, perusahaan
lain tidak berhak menciptakan produk sejenis sehingga menjadikan perusahaan
monopolis sebagai satu-satunya produsen di pasar.
Price: Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga. Oleh karena
perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar, maka ia
mempunyai kekuasaan penuh dalam menentukan harga barang yang dijualnya dipasar.
Oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price
setter. Dengan mengadakan pengendalian terhadap produksi dan jumlah barang
ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang
dikehendakinya. Seringkali harga dibuat serendah mungkin agar perusahaan lain
tidak dapat masuk.
Contoh produk: microsoft windows, perusahaan listrik negara
(PLN).
Pasar Monopolistik
Pasar
Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen
yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang
dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk
lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua
shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang
dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan
aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada
pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga
walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli.
Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan
ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain,
dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya,
pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat
homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda
motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha
memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya
tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.
Pada
pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak
penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam
benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun
dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh
karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif
mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.
Karakter
Pasar Monopolistik
Pasar
Monopolistik memiliki ciri-ciri yang melekat , yaitu :
Terdapat
banyak produsen atau penjual. Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki
produsen atau penjual sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu pun
produsen yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.
Adanya
Diferensiasi Produk. Pasar ini menawarkan produk yang cenderung sama, namun
memiliki perbedaan-perbedaan khusus dengan produk lainnya, misalnya dari cara
pengemasan, pelayanan yang diberikan dan cara pembayaran.
Produsen
Dapat mempengaruhi harga. Berbeda dengan Pasar Persaingan Sempurna, dimana
harga terbentuk berdasarkan mekanisme pasar, maka pasar monopolistik dapat
mempengaruhi harga meskipun tidak sebesar pasar oligopoli dan monopoli.
Produsen
dapat keluar masuk pasar. Hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat produsen
hanya sedikit di pasar maka laba ekonomisnya cukup tinggi. Ketika produsen
semakin banyak dan laba ekonomis semakin kecil, maka pasar menjadi tidak
menarik dan produsen dapat meninggalkan pasar.
Promosi
penjualan harus aktif. Pada pasar ini harga bukan merupakan pendongkrak jumlah
konsumen, melainkan kemampuan perusahaan menciptakan citra baik dimata
konsumen, sehingga dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk. Karenanya,
iklan dan promosi memiliki peran penting dalam merebut dan mempertahankan
konsumen.
Pasar
Monopolistik memiliki kebaikan sebagai berikut :
Banyaknya
produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih
produk yang terbaik baginya.
Kebebasan
keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi
dalam menghasilkan produknya.
Diferensiasi
produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan
dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
Pasar
ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan
sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
Selain
memiliki kebaikan, Pasar Monopolistik juga memiliki kelemahan sebagai berikut :
Pasar
monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,
kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan
pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
Dibutuhkan
modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain
pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
Pasar
ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan
biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh
konsumen.
Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli dari segi bahasa berasal dari kata olio yang
berarti beberapa dan poli yang artinya penjual adalah pasar di mana penawaran
satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan
lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya
sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang
mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua
usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya
dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya
untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar, dan
juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk
menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual
terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang
melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada
industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti,
industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke
dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi
melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen
atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli
ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel
Karakteristik Pasar oligopoli
a. Hanya Sedikit Perusahaan Dalam Industri (Few Number of Firms)
Secara teoristis sulit sekali untuk menetapkan berapa jumlah
perusahaan di dalam pasar, agar dapat dikatakan oligopoli. Namun untuk dasar analisis
biasanya jumlah perusahaan diasumsikan kurang dari sepuluh. Dalam kasus
tertentu hanya terdapat dua perusahaan (duopoli). Kekuatan
perusahaan-perusahaan dalam industri dapat diukur dengan menghitung rasio
konsentrasi (concentration ratio). Rasio konsentrasi menghitung berapa persen
output dalam pasar oligopoli dikuasai oleh perusahaan-perusahaan yang dominan
(empat sampai dengan delapan perusahaan). Jika rasio konsentrasi empat
perusahaan (four firms concentration ratio atau CR4) adalah 60%, berarti 60%
output dalam industri dikuasai oleh empat perusahaan terbesar. CR4 yang semakin
kecil mencerminkan struktur pasar yang semakin bersaing sempurna. Pasar suatu
industri dinyatakan berstruktur oligopolistik apabila CR4 melebihi 40%. Dapat
juga diukur delapan perusahaan (CR8) atau jumlah lainnya. Jika CR8 80, berarti
80% penjualan output dalam industri dikuasai oleh delapan perusahaan terbesar.
b. Produk Homogen atau Terdiferensiasi (Homogen or Diferentiated
Product)
Dilihat dari sifat output yang dihasilkan, pasar oligopoli
merupakan peralihan antara persaingan sempurna dengan monopoli. Perbedaan sifat
output yang dihasilkan akan mempengaruhi perilaku perusahaan dalam mencapai
kondisi optimal (laba maksimum). Jika dalam pasar persaingan sempurna perusahaan
mengatur jumlah output (output strategy) untuk meningkatkan laba, dalam pasar
monopoli hanya satu perusahaan yang mampu mengendalikan harga dan output, maka
dalam pasar oligopoli bentuk persaingan antar perusahaan adalah persaingan
harga (pricing strategy) dan non harga (non pricing strategy). Contoh pasar
oligopoli yang menghasilkan produk diferensiasi adalah industri mobil, rokok,
film kamera. Sedangkan yang menghasilkan produk homogen adalah industri baja,
pipa, paralon, seng dan kertas.
Penggolongan ini mempunyai arti penting dalam menganalisis pasar
yang oligopolistik. Semakin besar tingkat diferensinya, perusahaan makin tidak
tergantung pada kegiatan perusahaan-perusahaan lainnya. Berarti oligopoli
dengan produk diferensiasi dapat lebih mudah memprediksi reaksi-reaksi dari
perusahaan-perusahaan lawan.
Di luar unsur modal, rintangan untuk masuk ke dalam industri
oligopoli yang menghasilkan produk homogen lebih sedikit, karena pada industri
oligopoli dengan produk diferensiasi sangat berkaitan dengan loyalitas konsumen
terhadap produk (merek) tertentu.
c. Pengambilan Keputusan Yang Saling Mempengaruhi
(Interdependence Decisions)
Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output
akan mempengaruhi perusahaan lainnya, baik yang sudah ada (existing firms)
maupun yang masih di luar industri (potensial firms). Karenanya guna menahan
perusahaan potensial untuk masuk industri, perusahaan yang sudah ada menempuh
strategi menetapkan harga jual terbatas (limiting prices) yang membuat
perusahaan menikmati laba super normal di bawah tingkat maksimum.
d. Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition)
Dalam upayanya mencapai kondisi optimal, perusahaan tidak hanya
bersaing dalam harga, namun juga non harga. Adapun bentuk-bentuk kompetisi non
harga antara lain dapat berupa sebagai berikut :
1) Pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi
2) Membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek
3) Mempengaruhi perilaku konsumen
Keputusan investasi yang akurat diperlukan agar perusahaan dapat
berjalan dengan tingkat efisiensi yang sangat tinggi. Tidak tertutup
kemungkinan perusahaan melakukan kegiatan intelijen industri untuk memperoleh
informasi (mengetahui) keadaan, kekuatan dan kelemahan pesaing nyata maupun
potensial. Informasi-informasi ini sangat penting agar perusahaan dapat
memprediksi reaksi pesaing terhadap setiap keputusan yang diambil.
Kelebihan pasar oligopoli
1. Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.
2. Mampu melakukan penelitian dan
pengembangan produk.
3. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen
karena adanya persaingan penjual.
4. Adanya penerapan teknologi baru
Kekurangan pasar oligopoli
1. Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
2. Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong
timbulnya inflasi
3. Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada
kerjasama antar oligopolis karena semangat
bersaing kurang
4. Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik
faktor produksi
5. Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru
6. Bisa berkembang ke arah monopoli
Uang, Bank dan Penciptaan Uang
Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap
alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda
apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses
pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan
sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran
bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya
serta untuk pembayaran hutang.Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang
sebagai alat penunda pembayaran.
Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih
mudah daripada barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok
digunakan dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki
keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam
penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada
akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian
akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.
Pada awalnya di Indonesia, uang dalam hal ini uang kartal
diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU
No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut.
Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai
satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan
uang itu disebut dengan hak oktroi.
Fungsi
Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk
pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan
cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi
asli dan fungsi turunan.
[sunting]Fungsi asli
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai
satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang
dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu
menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar.
Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan
pertukaran uang.
Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account)
karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa
yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar
kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat
penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar
pertukaran.
Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta)
karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa
mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai
pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang
tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.
Fungsi Turunan
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang
disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain:
Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah
dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau barter. Guna
mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia
memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang, yaitu uang.
Uang sebagai alat pembayaran utang
Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang
akan datang.
Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang
dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan
ditabung untuk keperluan di masa datang.
Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain
dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam
bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah
yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama.
Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan
investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin
meningkat.
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua
jenis, yaitu uang kartal (sering pula disebut sebagai common money) dan uang
giral. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh
masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Sedangkan yang
dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk
simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar
di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika
ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk
menarik uang giral, orang menggunakan cek.
Menurut bahan pembuatannya
Dinar dan Dirham, dua contoh mata uang logam.
Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang
logam dan uang kertas.
Uang logam
Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari
emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan
stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama,
dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai. Uang
logam memiliki tiga macam nilai:
Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang,
misalnya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.
Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau
cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00),
atau lima ratus rupiah (Rp. 500,00).
Nilai tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat
ditukarkan dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya
dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan
dengan semangkuk bakso).
Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai
berdasarkan nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung di
dalamnya; semakin besar kandungan emas atau perak di dalamnya, semakin tinggi
nilainya. Tapi saat ini, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun
dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum atau tertulis
di mata uang tersebut.
Uang kertas
Sementara itu, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang yang
terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat
pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank
Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran
yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).
[sunting]Menurut nilainya
Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied
money) dan uang tanda (token money)
Uang Penuh (full bodied money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang
tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan
kata lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang
terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai
uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
Uang Tanda (token money)
Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai
yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk
membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai
intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah
mengeluarkan biaya Rp750,00.
Motif Memegang Uang
Keynes dalam teori Preferensi Likuidasi menjelaskan bahwa motif
masyarakat dalam memegang uang ada 3 macam . Formulasi dari ketiga motif tersebut
adalah motif transaksi , motif berjaga-jaga , dan motif spekulasi .
A. Motif Transaksi
Pada pendekatan klasik , diasumsikan bahwa tujuan setiap orang
memegang uang adalah sebagai alat tukar . Keynes menekankan komponen prmintaan
uang ditentukan oleh tingkat transaksi setiap orang . Oleh karena itu , semakin
tinggi tingkat pendapatan seseorang maka permintaan orang tersebut terhadap
barang atau jasa semakin tinggi pula . Permintaan uang untuk transaksi
dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional.
B. Motif Berjaga-jaga
Uang digunakan sebagai alat untuk menghadapi ketidakpastian akan
kebutuhan di masa mendatang . Keynes percaya bahwa jumlah uang yang dijadikan
alat untuk berjaga-jaga ditentukan oleh banyaknya transaksi yang diekspektasikan
di masa mendatang . Motif ini juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan
nasional. Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka tingkat kesadaran terhadap
masa depan akan semakin tinggi. Kondisi masa depan yang tidak menentu akan
mendorong orang untuk melakukan motif ini. Hal tersebut akan membawa kebutuhan
yang semakin tinggi akan perlunya uang untuk berjaga. Secara aggregate semakin
tinggi pendapatan nasional, maka kebutuhan masyarakat terhadap uang untuk
berjaga-jaga juga akan semakin tinggi.
C. Motif Spekulatif
Keynes juga sependapat bahwa uang merupakan alat ukur kekayaan .
Sehingga salah satu alasan seseorang memegang uang adalah untuk alasan
spekulatif .
D. Untuk Mendapatkan Keuntungan / Berinvestasi
Arti spekulasi pada motif ini adalah spekulasi dalam pembelian
dan penjualan surat-surat berharga. Motif ini dipengaruhi oleh tingkat suku
bunga. Apabila tingkat suku bunga naik, maka harga surat-surat berharga akan
turun. Jadi naiknya tingkat suku bunga akan menaikkan permintaan untuk
spekulasi dan sebaliknya
Bank
adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan
dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan
menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari
bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang . Sedangkan menurut
undang-undang perbankan[3] bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.
Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam
beberapa tahun terakhir.Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi
peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka
tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk
simpanan deposan.
Jenis-jenis bank dan fungsinya
Tiga kelompok utama Institusi keuangan - bank komersial, lembaga
tabungan, dan credit unions - yang juga disebut lembaga penyimpanan karena
sebagian besar dananya berasal dari simpanan nasabah. [9] Bank-bank komersial
adalah kelompok terbesar lembaga penyimpanan bila diukur dengan besarnya
aset.[rujukan?] Mereka melakukan fungsi serupa dengan lembaga-lembaga tabungan
dan credit unions, yaitu, menerima deposito (kewajiban) dan membuat pinjaman (
Namun, mereka berbeda dalam komposisi aktiva dan kewajiban, yang jauh lebih
bervariasi).[9]
Perbandingan konsentrasi aset ukuran bank, menunjukkan bahwa
konsolidasi perbankan tampaknya telah mengurangi pangsa aset bank paling kecil
( aset di bawah $ 1 miliar).[rujukan?] Bank-bank ini - dengan aset dibawah $ 1
milliar - cenderung mengkhususkan diri pada ritel atau consumer banking,
seperti memberikan hipotek perumahan, kredit konsumen dan deposito lokal.[9]
Sedangkan aset bank yang relatif lebih besar (dengan aset lebih dari $ 1
miliar), terdiri dari dua kelas adalah bank regional atau super regional.[9]
Mereka terlibat dalam grosir yang lebih kompleks tentang kegiatan
komersialperbankan, meliputi kredit konsumen dan perumahan serta pinjaman
komersial dan industri (D & I Lending), baik secara regional maupun
nasional.[9] Selain itu, bank - bank besar memiliki akses untuk membeli dana
(fund) - seperti dana antar bank atau dana pemerintah ( federal funds)- untuk
membiayai pinjaman dan kegiatan investasi mereka.[9] Namun, beberapa bank yang
sangat besar memiliki sebutan yang berbeda, yaitu Bank Sentral.[9] Saat ini,
lima organisasi perbankan membentuk kelompok Bank Sentral,yaitu: Bank New York
, Deutsche Bank( melalui akuisisi bankir-bankir saling mempercayai), Citigroup,
JP Morgan , dan Bank HSBC di Amerika Serikat.[9] Namun, jumlahnya telah menurun
akibat megamergers.[9]. Penting untuk diperhatikan bahwa, aset atau pinjaman
tidak selalu menjadi indikator suatu bank adalah bank sentral. Tapi, gabungan
dari lokasi dengan ketergantungan pada sumber nondeposit atau pinjaman dana.[9]
Penciptaan uang adalah proses memproduksi atau menghasilkan uang
baru. Terdapat tiga cara untuk menciptakan uang; pertama dengan cara mencetak
mata uang kertas atau uang logam, kedua melalui pengadaan utang dan pinjaman,
serta ketiga melalui beragam kebijakan pemerintah, misalnya seperti pelonggaran
kuantitatif. Berbagai praktik dan regulasi untuk mengatur produksi,
pengeluaran, dan penarikanan uang, adalah perhatian utama dalam ilmu ekonomi
moneter (misalnya tentang persediaan uang, mazhab monetarisme), dan memengaruhi
berjalannya pasar keuangan dan daya beli uang.
Bank sentral bertanggung-jawab mengukur jumlah uang beredar,
yang menunjukkan banyaknya uang yang ada pada suatu waktu tertentu. Jumlah uang
baru yang tidak diketahui penciptaannya dapat ditunjukkan dengan cara membandingkan
pengukuran-pengukuran tersebut pada waktu-waktu yang berbeda.
Perusakan atas mata uang dapat terjadi apabila uang logam
dileburkan untuk mendapatkan kembali kandungan logam mulianya. Tindakan ini
memperoleh insentif bila ternyata nilai logam yang didapat melebihi nilai
nominal uang logam, atau ketika pencetaknya menarik kembali jaminan atas
keamanannya.
Bank Sentral
Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah
instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut.
Bank Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas
sektor perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan.
Di Indonesia, fungsi bank sentral diselenggarakan oleh Bank
Indonesia.
Bank sentral adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk
menjaga stabilitas harga atau nilai suatu mata uang yang berlaku di negara
tersebut, yang dalam hal ini dikenal dengan istilah inflasi atau naiknya
harga-harga yang dalam arti lain turunnya suatu nilai uang. Bank Sentral
menjaga agar tingkat inflasi terkendali dan selalu berada pada nilai yang
serendah mungkin atau pada posisi yang optimal bagi perekonomian (low/zero
inflation), dengan mengontrol keseimbangan jumlah uang dan barang. Apabila
jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka bank sentral dengan menggunakan
instrumen dan otoritas yang dimilikinya.
Tugas Bank Indonesia
Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2004, Bank Indonesia mempunyai tugas
sebagai berikut:
(1) menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Bank
Indonesia berwenang:
(a) menetapkan sasaran moneter dengan memerhatikan sasaran laju
inflasi;
(b) melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara
yang termasuk tetapi tidak terbatas pada:
- operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta
asing
- penetapan tingkat diskonto
- penetapan cadangan wajib minimun
- pengaturan kredit atau pembiayaan
Cara-cara pengendalian moneter dapat dilaksana-kan juga
berdasarkan prinsip syariah.
Pelaksanaan ketentuan tersebut ditetapkan Peraturan Bank
Indonesia.
(2) mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
bank Indonesia berwenang:
(a) melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas
penyelenggaraan jasa sistem pembayaran,
(b) mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk
menyampaikan laporan tentang kegiatannya.
Pelaksanaan kewenangan di atas ditetapkan dengan Peraturan Bank
Indonesia.
(3) mengatur dan mengawasi bank
Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank,
Bank Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas
kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan bank
dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan Bank Indonesia.
Bank Umum
Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No.
9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum,
artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering
disebut bank komersial (commercial bank).
Bank umum mempunyai banyak kegiatan. Adapun kegiatan-kegiatan
bank umum yang utama antara lain:
a) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito,
sertifikat deposito, dan tabungan;
b) memberikan kredit;
c) menerbitkan surat pengakuan utang;
d) memindahkan uang, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk
kepentingan bank itu sendiri;
e) menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan atau dengan pihak ketiga;
f) menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
dan
g) melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
Contoh bank umum di Indonesia:
- BRI
- BNI
- Bank Niaga
- Lippo Bank
- dll
Kebijakan
moneter
Kebijakan
moneter adalah kebijakan dari otoritas moneter (bank sentral) dalam bentuk pengendalian
agregat moneter (seperti uang beredar, uang primer, atau kredit perbankan)
untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Perkembangan
perekonomian yang diinginkan dicerminkan oleh stabilitas harga, pertumbuhan
ekonomi, dan kesempatan kerja yang tersedia.
Kebijakan
moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai
tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih
sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman,
“margin requirement“, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai
peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan
pemerintah lain.
Kebijakan
moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga,
pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca
pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi
ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta
neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam
kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk
memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan
dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
Kebijakan
moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi
secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk
mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur
keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat
terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam
pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah
satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro
wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi
bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
Tujuan
Kebijakan Moneter
-
Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran (medium of exchange) dalam
perekonomian.
-
Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan
stabilitas tingkat harga.
- Distribusi
likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang
diinginkan pada berbagai sektor ekonomi.
-
Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak dapat
terealisasi melalui sumber penerimaan yang normal.
-
Menjaga kestabilan Ekonomi Artinya pertumbuhan arus barang dan jasa
seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
-
Menjaga kestabilan Harga. Harga suatu barang merupakan hasil interaksi
antara jumlah uang yang beredar dengan jumlah uang yang tersedia di pasar.
-
Meningkatkan kesempatan kerja. Pada saat perekonomian stabil pengusaha
akan mengadakan investasi untuk menambah jumlah barang dan jasa sehingga adanya
investasi akan membuka lapangan kerja baru sehingga memperluas kesempatan kerja
masyarakat.
-
Memperbaiki neraca Perdagangan Kerja Masyarakat
Dengan
jalan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang masuk ke
dalam negeri atau sebaliknya.
Jenis-jenis Kebijakan Moneter
- Kebijakan moneter ketat
(tight money policy) untuk mengurangi/membatasi jumlah uang beredar. Kebijakan
ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi.
- Kebijakan moneter
longgar (easy money policy) untuk menambah jumlah uang beredar. Kebijakan
ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli
masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau
depresi.
Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stablisasi ekonomi yang dapat diukur dengan :
- Kesempatan Kerja
Semakin besar gairah untuk berusaha, maka akan mengakibatkan peningkatan produksi. Peningkatan produksi ini akan diikuti dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini berarti akan terjadinya peningkatan kesempatan kerja dan kesehjateraan karyawan.
Semakin besar gairah untuk berusaha, maka akan mengakibatkan peningkatan produksi. Peningkatan produksi ini akan diikuti dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini berarti akan terjadinya peningkatan kesempatan kerja dan kesehjateraan karyawan.
- Kestabilan harga
Apabila kestablian harga tercapai maka
akan menimbulkan kepercyaan di masyarakat. Masyarakat percaya bahwa barang yang
mereka beli sekarang akan sama dengan harga yang akan masa depan.
- Neraca Pembayaran
Internasional
Neraca pembayaran internasional yang
seimbang menunjukkan stabilisasi ekonomi di suatu Negara. Agar neraca
pembayaran internasional seimbang, maka pemerintah sering melakukan
kebijakan-kebijakan moneter.
Pengaturan jumlah uang yang beredar
pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang
beredar.
Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
- Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
- Kebijakan Moneter Kontraktif /
Monetary Contractive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi
jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money
policy)
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :
- Operasi Pasar Terbuka (Open Market
Operation) Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar
dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities).
Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga
pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka
pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat
berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari
Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar
Uang.
- Fasilitas
Diskonto (Discount Rate) Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit
yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank
umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank
sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat
bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang
yang beredar berkurang.
- Rasio Cadangan
Wajib (Reserve Requirement Ratio) Rasio cadangan wajib adalah mengatur
jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang
harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah
menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah
menaikkan rasio.
- Himbauan
Moral (Moral Persuasion) Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk
mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku
ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati
dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau
agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang
beredar pada perekonomian.
- Kredit selektif
Politik bank sentral untuk mengurangi
jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit
- Politik sanering
Ini dilakukan bila sudah terjadi
hiper inflasi, ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965 yang
melakukan pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1 Bank Indonesia memiliki tujuan
untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana
tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia.
Hal yang dimaksud dengan kestabilan
nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa
yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005
Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai
sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut
sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai
tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh
karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk
mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan
nilai tukar pada level tertentu.
Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia
memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan
sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama
menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara
operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan
instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik
rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan
wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat
melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.
Arti Definisi / Pengertian Kebijakan Fiskal (Fiscal Policy)
Kebijakan Fiskal adalah suatu
kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi
lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang
beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan
belanja pemerintah.
Instrumen kebijakan fiskal adalah
penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari
sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada
ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan
meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya
kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output
industri secara umum.
Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran
:
- Anggaran
Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif
Anggaran defisit adalah kebijakan
pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna
memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan
ekonomi sedang resesif.
- Anggaran
Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif
Anggaran surplus adalah kebijakan
pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya
politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang
ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.
- Anggaran
Berimbang (Balanced Budget)
Anggaran berimbang terjadi ketika
pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik
anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan
disiplin.
Jenis Pasar :
1. Pasar
persaingan sempurna
2. Pasar monopoli
3. Pasar
oligopoli
4. Pasar monopolistik
Struktur pasar adalah dengan melihat pasar yang berdasarkan
pada:
1. Ciri-ciri barang
yang dihasilkan
2. Banyak tidaknya
perusahaan
3. Mudah tidaknya
perusahaan baru menjalankan kegiatan produksi
4. Besarnya
kekuasaan suatu perusahaan di dalam pasar
Pasar Persaingan Sempurna adalah suatu pasar yang mana
terdapat banyak pembeli dan penjual yang memperdagangkan produk identik,
sehingga masing-masing mereka akan menjadi penerima harga.
Karakteristik pasar
persaingan sempurna :
1. Terdapat banyak
penjual & pembeli di pasar.
2. Barang yang
ditawarkan penjual umumnya sama.
3. Perusahaan mudah
untuk keluar dan masuk pasar.
Berdasarkan karakteristik, Pasar Persaingan Sempurna
mempunyai hasil :
a. Setiap tindakan
pembeli & penjual tidak memiliki dampak terhadap harga pasar.
b. Masing-masing
pembeli & penjual harus menerima harga apa adanya.
Dalam pasar persaingan sempurna, pendapatan rata-rata (AR) sama dengan harga suatu barang (P)
Kekuatan pasar persaingan sempurna :
l Merupakan bentuk
pasar yang ideal
l Perusahaan
berproduksi pada skala yang efisien dengan harga produk paling murah
l Output maksimum
l Memberikan
kemakmuran yang maksimal karena:
1. Harga jual yang
termurah
2. Jumlah output
paling banyak sehingga ratio output per penduduk maksimal
3. Masyarakat
merasa nyaman dan tidak takut ditipu karena informasi sempurna.
Kelemahan pasar persaingan sempurna :
l Kelemahan dalam hal
asumsi
Asumsi yang
dipakai dalam pasar persaingan sempurna mustahil terwujud.
l Kelemahan dalam
pengembangan teknologi
Dalam jangka panjang perusahaan dapat laba normal sehingga
apakah mungkin perusahaan dapat melakukan kegiatan riset.
l Konflik efisiensi-keadilan
Maksimalisasi LABA
PERUSAHAAN :
Tujuan utama perusahaan kompetitif adalah maximize profit.
Artinya perusahaan akan menghasilkan kuantitas yang
memaksimalkan perbedaan antara pendapatan total dan biaya total.
Maksimalisasi Laba terjadi pada saat kuantitas di mana
pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal.
ARTINYA : Apabila MR > MC maka menaikkan Q
Apabila MR < MC
maka menurunkan Q
Apabila MR = MC
maka Laba adalah maksimal.
Pasar monopoli adalah kondisi pasar dimana hanya ada satu
pelaku bisnis atau perusahaan yang menjual produk atau komoditas tertentu dan
ada hambatan bagi bagi perusahaan atau pelaku bisnis untuk masuk ke dalam
bisnis tersebut.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna :
1.Jumlah perusahaan dalam pasar sangat banyak
2.Produk/barang bersifat homogen/mirip
3.Kedudukan satu perusahaan dalam pasar sangat kecil
sehingga tidak mampu mempengaruhi pasar (hanya sebagai Price Taker)
4. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan/informasi
sempurna
5.Setiap perusahaan bebas keluar
masuk
pasar/industri.
Penyebab terjadinya pasar monopoli :
1. Adanya
penguasaan suatu sumber daya inti
2. Adanya
penguasaan teknik produksi tertentu
3. Adanya
penguasaan hak patent untuk produk tertentu (merupakan unsur yuridis)
4. Pemberian
Pemerintah
5. Biaya produksi
lebih efisien dibanding
6. produsen yang
lainnya (monopoli alamiah)
v Perusahaan Monopoli akan berproduksi pada tingkat output,
MC = MR (Keseimbanga Perusahaan Monopoli)
v Penentuan harga perusahaan monopoli :
1. Harga (P) >
biaya rata-rata (AC), perusahaan monopoli akan memperoleh keuntungan (Laba)
maksimum.
2. Harga (P) =
biaya rata-rata (AC), perusahaan monopoli akan memperoleh keuntungan (laba)
normal (normal profit).
3. Harga (P) <
daripada biaya rata-rata (AC), perusahaan monopoli akan memperoleh kerugian
minimum.
kurva permintaan monopoli :
Kurva penerimaan pasar monopoli :
Perbandingan pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli :
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persaingan sempurna :
1. Harga barang
di pasar monopoli umumnya lebih tinggi.
2. Jumlah output
pasar monopoli lebih sedikit.
3. Efisiensi
penggunaan input di pasar monopoli lebih rendah.
4. Kekuatan
penentuan harga (price taker) di pasar monopoli.
Jenis Monopoli yang tidak dilarang :
1. Monopoli by
Law
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting
bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.
2. Monopoli by
Nature
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena
didukung iklim dan lingkungan tertentu.
3. Monopoli by
Lisence
Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.
|
PASAR OLIGOPOLI
|
PASAR MONOPOLISTIK
|
PASAR SEMPURNA
|
PASAR MONOPOLI
|
PERSAMAAN
|
|
Jika
dalam pasar terdapat banyak macam produk yang sejenis tetapi mempunyai
perbedaan antara produk satu dengan yang lainnya dapat dikategorikan kedalam
pasar persaingan monopolistik.
|
Jika
di suatu pasar terdapat banyak penjual
dan banyak pula pembeli maka pasar tersebut dapat dikatakan sebagai
pasar persaingan sempurna.
|
Suatu
perusahaan umum seperti bulog tidak mempunyai saingan dalam urusan tata niaga
beras sehingga seluruh konsumen dalam hal ini petani otomatis menyetorkan
berasnya ke bulog.
|
PERBEDAAN
|
|
(DALAM
TEORI)
Persaingan
monopolistik, adalah struktur pasar yang sangat mirip dengan persaingan
sempurna tetapi yang membedakan dengan pasar persaingan sempurna adalah bahwa
pada pasar iniprodusen mampu membuat perbedaan-perbedaan pada produknya
(differensiasi produk) dibandingkan produsen lain.
(DALAM
PRAKTEK)
Dalam
produk shampoo terdapat banyak macam merk dan keunggulan salah satunya adalah
shampoo merk Clear yang memiliki keunggulan yaitu : menghilangkan ketombe
sampai keakar rambut yaitu mencegah timbulnya ketombe dari asalnya.
|
(DALAM
TEORI)
Persaingan
sempurna adalah struktur pasar yang ditandai oleh jumlah pembeli dan penjual
yang sangat banyak.
(DALAM
PRAKTEK)
Pasar
Blimbing di daerah Malang terdapat banyak penjual dengan berbagai macam
variasi, di lain sisi, pembeli juga umlahnya sama banyaknya.
|
(DALAM
TEORI)
Pasar
Monopoli adalah struktur pasar yang ditandai oleh adanya seorang produsen
tunggal.
(DALAM
PRAKTEK)
Perusahaan
umum badan urusan logistik atau disingkat perum BULOG adalah sebuah lembaga
pangan di Indonesia yang mengurusi
tata niaga beras. Bulog dibentuk pada tanggal 10 mei 1967 berdasarkan
keputusan presidium kabinet nomor
114/Kep/1967. Sejak tahun 2003, status BULOG menjadi BUMN.
|
Pembangunan Ekonomi dan Ekonomi
Pembangunan
Pembangunan Ekonomi adl:sebagai
rangkaian usaha dlm suatu perekonomian untuk mengembangkan ekonominya sehingga
infrastruktur lebih banyak tersedia, perusahaan lbh banyak dan berkembang,
taraf pendidikan dan teknologi makin tinggi sehingga diharapkan kesempatan
kerja bertambah, pendapatan bertambah dan tercipta kemakmuran masyarakat.
Ekonomi Pembangunan
Adalah suatu bidang studi dalam ilmu
ekonomi yang mempelajari tentang masalah-masalah ekonomi diNSB dan
kebijakan-kebijakan yang perlu dilakukan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi.
Pembangunan Ekonomi dapat diartikan sebagai suatu
usaha dalam perekonomian guna mengembangkan kegiatan ekonomi sehingga
infrastruktunya lebih baik, perusahaan semakin meningkat ( banyak ), dan
semakin berkembang, taraf pendidikan semakin maju dan tinnggi serta teknologi
semakin meningkat.
Ekonomi Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang mempelajari tentang masalah – masalah ekonomi di negara -negara berkembang dan kebijakan – kebijakan yang perlu dilakukan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi.
kesimpualnnya:
Pembangunan ekonomi adalah suatu usaha yang dilakukkan sedangkan Ekonomi pembangunan adalah suatu ilmu yang harus dipelajari. Masalah ekonomi NSB
Ekonomi Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang mempelajari tentang masalah – masalah ekonomi di negara -negara berkembang dan kebijakan – kebijakan yang perlu dilakukan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi.
kesimpualnnya:
Pembangunan ekonomi adalah suatu usaha yang dilakukkan sedangkan Ekonomi pembangunan adalah suatu ilmu yang harus dipelajari. Masalah ekonomi NSB
Kebijakan
yg diambil-àpertbh ekonomi
MANFAAT PEMB EKONOMI
Dengan adanya pemb ekonomi mk output
atau kekayaan suatu masy atau perekonomian
akan bertbh, disamping itu kebahagiaan penduduk meningkat pula kr
pembangunan ekonomi menambah kesempatan mengadakan pilihan yg lebih luas
Pembangunan Ekonomi dapat
1.memberi kemampuan yg lbh besar kepada mns untuk menguasai alam sekitar dan kebebasan dlm melakukan tindakan tertentu
2.Primitif—konvensional—subsistence
Penduduk akumulatif—tanah subur berkurang—ke
laparan, penyakit dan kematian
maka pemb ekonomi mencari teknik produksi terba
ik agar lebih efisien sehingga angka kelaparan dan
kematian dapat ditekan.
3.Bebas memilih kesenangan yg lebih luas
4.Memungkinkan orang unt memikirkan sifat-sifat peri
kemanusiaan kr makin banyak sarana yg tersedia.
5. mengurangi jurang perbedaan antara NSB dan NM
1.memberi kemampuan yg lbh besar kepada mns untuk menguasai alam sekitar dan kebebasan dlm melakukan tindakan tertentu
2.Primitif—konvensional—subsistence
Penduduk akumulatif—tanah subur berkurang—ke
laparan, penyakit dan kematian
maka pemb ekonomi mencari teknik produksi terba
ik agar lebih efisien sehingga angka kelaparan dan
kematian dapat ditekan.
3.Bebas memilih kesenangan yg lebih luas
4.Memungkinkan orang unt memikirkan sifat-sifat peri
kemanusiaan kr makin banyak sarana yg tersedia.
5. mengurangi jurang perbedaan antara NSB dan NM
INDIKATOR PEMBANGUNAN EKONOMI
Pembangunan ekonomi adalah sebuah upaya
untuk menigkatkan kesejahteraan ekonomi berskala besar, yaitu skala sebuah
Negara. Karena skalanya yang sangat besar tersebut, untuk mengevaluasi sejauh
mana keberhasilan sebuah pembangunan ekonomi bukanlah hal yang mudah. Di
samping skalah yang besar tersebut, yang membuat evaluasi pembangunan menjadi
titik mudah adalah karena variabel utama yang diamati adalah variabel
kesejahteraan, sebuah variabel yang tidak dapat diukur karena sifatnya yang
kualitatif. Ditambah lagi ukuran kesejahteraan itu tidak sederhana, akan tetapi
meliputi banyak hal atau multidimensi. Untuk mengatasi ketiga hal tersebut maka
ahli ekonomi pembangunan menyusun berbagai indikator pembangunan.
Indikator pembangunan menaglami perbaikan seiring dengan perkembangan ilmu
ekonomi pembangunan. Di balik upaya pengembangan ini terlibat ekonom dari
berbagi universitas besar diberbagai Negara. Berikut ini akan dibahas
indikator-indikator besar yang telah mereka hasilkan jalnnya pembangunan di
sebuah Negara.
A. Pertumbuhan GNP
sebagai indikator pembangunan ekonomi
Waktu berjala dan pemerintah memusatkan
perhatian dan upayanya untuk meningkatkan pertumbuhan GNP sehingga beberapa
Negara berhasil menumbuhkan GNPnya dalam tingkat yang tinggi,, terutama
Negara-negara di kawasan Asia. Dengan meningkatnya pertumbuhan GNP orang
berharap bahwa kesejahteraan juga akan menigkat. Akan tetapi kemudian
Negara-negara tersebut mencatat bahwa meskipun pertumbuhan GNP sudah
berlangsung dengan tingkat tinggi dan dalam kurun waktu yang cukup lama, masih
banyak orang yang hidup di bawah garis kemiskinan.kemudian disadari bahwa
ternayat pertumbuhan yang tinggi tersebut di ikuti pula oleh pertumbuhan
penduduk yang tinggi pula sehingga pertumbuhan GNP tersebut harus dibagi pula
dengan jumlah penduduk yang menigkat sehingga tidak bisa menjamin kesejahteraan
penduduk. Kerena itu orang lebih suka menggunakan GNP perkapita.
GNP perkapita adalah ukuran pendapatan
nasional yang sudah memperhitungkan jumlah penduduk. GNP perkapita adalah salah
satu indikator pembangunan yang paling mendasar dan nasih digunakan sampai saat
ini yang mempunyai dua keunggulan yaitu pertama, GNP perkapita relative
mudah dihitumg dan kedua, ukuran ini cukup mewakili hakikat utama
pembangunan, yaitu meningkatkan kesejahteraan dan penghilang kemiskinan.
B. Index Mutu
Hidup ( The Physical Quality of Life Index/ PQLI )
Ukuran kesejahteraan yang lain
disamping pendapatan nasional adalah index mutu hidup (physical quality of life
index). PQLI adalah indeks non-ekonomi hidup yang merupakan kombinasi dari tiga
indicator :
a) Kematian bayi ( jumlah
kematian tahunan dari bayi yang berumur di bawah satu tahun per 1000 yang
hidup)
b) Harapan hidup mulai umur
satu tahun
c) Tingkat melek huruf (dalam
persentase)
PQLI memang
menberikan alternatif bagi indikator kesejahteraan selain GNP perkapita. Akan
tetapi indikator ini juga tidak lepas dari kritik perhatian beberapa hal
berikut ini ;
1) Beberapa ahli ekonom
mengatakan bahwa hubungan antara indicator PQLI dan indeks gabungan GNP
perkapita sangat erat sehingga menunjukkan hal yang tidak berbeda. Kebanyakan
Negara yang GNP perkapitanya tinggi akan mempunyai indeks PQLI yang tinggi
pula. Sehingga menurut ekonom , PQLI tidak menunjukkan sesuatu yang baru karena
merupakn hal yang sia-sia untuk menghitungnya sepanjang kita mempunyi GNP
perkapita. tetapi para ekonom akhirnya sepakat bahwa indikator PQLI hanya
efektif membedakan tinggakt pembangunan jika tingkat GNP masih rendah.
2) Tidak pernah ada dasar
ilmiah yang pasti dalam pembuatan skala indeks dari 1-100
3) PQLI member bobot yang
sama atas tiga indeks penyusunan.
C. The Human Development Index
(HDI) / indeks pembangunan manusia
HDI meringkas tiga variabel
kesejahteraan dan meringkasnya dalam sebuah indeks komposisi tunggal.
Variabel-variabel tersebut adalah :
a) Umur panjang (longevity)
Sebagai pengukur kesehatan dan nutrisi.
Umur panjang diukur dengan merata-rata harapan hidup (dalam tahun) dari tingkat
kelahiran, dihitung dengan mengasumsikan bahwa seorang bayi lahir dalam satu
tahun tertentu akan mengalami tingkat kematian seketika dari kelompok umur (
tahun pertama, kedua, ketiga dan seterusnya sampai tahun ke-n ) sepanjang
hidupnya.
b) Pendidikan
Terdiri dari rata-rata terbobot antara
(a) tingkat melek huruf dari kaum dewasa dalam persentase (bobot 2/3), (b)
tahun-tahun utama dari masa sekolah seseorang sepanjang tahun 25 tahun dari
umurnya (bobot 1/3).
c) Standar hidup
Indicator standar kehidupan adalah GDP
perkapita rill dalam dolar PPP(purchasing power parity), dengan tanpa diskon
sampai dengan suatu tingkat kemiskinan global dengan dasar kebutuhan pendapatan
yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat nutrisi minimal dan diskon yang
meningkat dengan progresif dengan menigkatnya pendapatan, merefleksikan
utilitas marginal yang semakin menurun dari pendapatan.
Untuk menyusun sebuah indeks komposit,
kita harus menentukan nilai maksimum dan minimum untuk tiap tiga variabel-
harapan hidup, pendidikan, dan GDP rill perkapita yang sudah disesuaikan. Kita
menormalkan nilai observasi untuk masing-masing variabel dengan skala 0-10
kemudian kita mengukur depreviasi dari sebuah Negara yang dialami untuk
masing-masing variabel tersebut, kemudian merata-rata tiga tingkat depreviasi
untuk mendapatkan HDI. HDI bisa diasumsikan bernilai antara 0 sampai dengan 1.
Beberapa kritik mengargumentasikan bahwa
masalah-masalah pembangunan esensinya adalah masalah menstimulasi pertumbuhan
ekonomi. R. Reichel menemukan bahwa GNP perkapita dengan pendekatan PPP bisa
menjelaskan sebagian besar komponen-komponen HDI. Dengan demikian kita perlu
mengukur pembangunan manusia secara terpisah. Tetapi kebanyakan ahli
pembangunan dan agen-agrn internasional menolak pendapat Reichel dan mengatakan
bahwa GNP perkapita dengan PPP masih mengabaikan berbagai aspek yang penting
dari proses pembangunan.
Konsep pembangunan manusia mencakup
variabel yang sangat bervariasi dan sulit untuk kita gambarkan hanya dalam satu
indeks atau indikator. HDI adalah salah satu indeks yang berguna dalam
memusatkan perhatian pada aspek kualitas dari pembangunan, dan berguna bagi
Negara-nagara dengan skor HDI yang relative rendah untuk melihat kembali
vareiabel-variabel nutrisi, kesehatan, dan pendidikan.
C. Pemenuhan
Kebutuhan-Kebutuhan Pokok
Sepanjang periode 1960-an para ekonom
prustasi melihat kenyataan bahwa pertumbuhan ekonomi tampaknya hanya mempunyai
pengaruh yang sangat kecil dalam menurunkan tingkat kemiskinan di dunia ketiga.
Karena itu pada tahun 1970-an banyak ahli ekonomi merasa tidak puas dengan
strategi pembangunan yang hanya me4nekankan pertumbuhan perkapita.
Startegi-strategi tersebut dianggap tidak cukup dan harus disempurnakan dengan
program-program yang langsung menyasar pada 40-50 % populasi termiskin di dunia
ketiga yang kemudian di kenal sebagai pendekatan kebutuhan pokok (the basic
needs approach). “ serangan langsung “ ini diperlukan karena distribusi
pendapatan semakin lama semakin tidak merata, karena para konsumen dengan
kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan nutrisi sering membuat pilihan yang
tidak efesien atau tidak bijak dalam bidang ini. Harus diambil kebijakan khusu
yang membantu para penduduk miskin tersebtu untuk lepas dari keadaan.
Pendekatan kebutuhan pokok mengeser
perhatian dari memaksimalkan output menjadi meminimalkan kemiskinan. Perhatian
sekarang ditekankan bukan hanya pada seberapa banyak yang harus diproduksi akan
tetapi juga pada apa yang harus diproduksi dengan cara bagaimana, untuk siapa,
dan dengan konsekuensi yang yang bagaimana.
Kebutuhan poko meliputi nutrisi,
pendidikan dasar, kesehatan, sanitari, suplai air, dan perumahan yang
cukup.yang menjadi masalah adalah ; indikator-indikator apakah yang bisa
mewakili kebutuhan-kebutuhan pokok tersebut ? dua konsultan ekonomi
dengan Bank dunia mengidentifikasikan beberapa hal berikut ini sebagai
indikator pendahuluannya :
· Makanan
: suplai kalori dan protein per kepala sebagai
persentase dari yang
diperlukan.
· Pendidikan : tingkat
melek huruf, daftar siswa sekolah dasar (sebagai persentase
dari populasi umur 5-14 tahun).
· Kesehatan :
harapan hidup sejak kelahiran
· Sanitasi : kematian
bayi (perseribu kelahiran)
· Suplai air : kematian
bayi (perseribu kelahiran)
· Perumahan : masih
dalam analisis
D. Indikator Ekonomi
Bersih
Willian Nordhaus dan James Tobin adalah
dua orang ekonom yang masuh percaya bahwa di samping berbagai kelemahannya, GNP
perkapita adalah indikator pembangunan yang cukup baik . yang perlu dilakukan
adalah memperbaiki proses perhitungan GNP, supaya lebih mencermingkan
kesejahteraan penduduk. Oleh karena itu mereka mengusulkan koreksi atau GNP
perkapita tersebut. Ada dua jenis koreksi yang mereka usulkan ;
a. Koreksi positif
GNP perkapita kadang-kadang tidak
memasukkan beberapa hal yang sebenarnya membuat masyarakat sebuah perekonomian
lebih sejahtera. Yang termasuk dalam hal ini adalah :
1) Waktu
senggang . beberapa penduduk yang sudah kaya rela bekerja lebih sedikit untuk
sekedar bisa menikmati masa luang, dan kegiatan ini menambah tingkat
kesejahteraan mereka, meskipun bukan berupa tambahan pendapatan. Ini harus
dimasukkan dalam GNP hasilnya lebih mencermingkan kesejahteraan masyarakat
(dalam arti menambah)
2) Kegiatan
substansi. Misalnya kita memasukkan untuk dimkakan sendiri, adalah
kegiatan-kegiatan yang benar-benar mendatangkan nilai tambah tetapi tidak
pernah dimasukkan dalam GNP.
3) Kegiatan
sector informal. Misalnya pedagang kaki lima yang benar-benar menghasilkan
nilai tambah yang seharusnya dimasukkan dalam GNP.
b. Keoreksi negatif
Dalam proses produksi dan komsumsi,
kadang-kadang ada biaya-biaya yang muncul tetapi belum diinternalisasikan dalam
harga pasar. Misalnya polusi air dan udara yang ditimbulkan oleh berbagai
pabrik. Akan tetapi GNP tidak pernah dimasukkan. Supaya GNP betul-betul
mencermingkan kesejahteraan masyarakat , mka hala-hal yang tadi harus
dimasukkan de dalam GNP.
2.1 Faktor-faktor Pertumbuhan Ekonomi
Terdapat beberapa faktor-faktor pertumbuhan
ekonomi. Proses pertumbuhanekonomi pada dasarnya ditentukan dan
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, faktor ekonomi dan nonekonomi.[1]
2.1.1 Faktor Ekonomi
Yang termasuk faktor-faktor ekonomi yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut:
a. Sumber Daya Alam
Yang dimaksud dengan sumber daya alam meliputi
luas dan kesuburan tanah, letak dan susunannya, kekayaan hutan, sumber mineral,
iklim, sumber air, sumber lautan dan sebagainya. Bagi pertumbuhan ekonomi,
ketersediaan sumber daya alam yang melimpah adalah sangat baik dalam menunjang
pembangunan. Namun di negara-negara berkembang sering kali ketersediaan sumber
daya alam tersebut kurang dimanfaatkan sebaik-baiknya, dalam arti
pemanfaatannya tidak terarah secara tepat. Jika SDA yang tersedia itu tidak
digunakan secara tepat, maka tidaklah mungkin negara yang bersangkutan akan
mengalami kemajuan ekonomi sebagaimana yang diharapkan.
b. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia merupakan faktor
terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tidak semata-mata
tergantung pada jumlah sumber daya manusia saja, tetapi lebih menekankan kepada
efisiensi mereka. Untuk mendorong agar sumber daya manusia dapat bekerrja
secara efisien dan maksimal, maka diperlukan pembentukan modal insani, yaitu
proses peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seluruh
penduduk negara / wilayah yang bersangkutan. Proses ini mencakup kesehatan,
pendidikan dan pelayanan sosial pada umumnya. Sehingga pada kondisi dimana
penduduk dapat berproduktifitas secara efisien, akan mendorong laju pertumbuhan
ekonomi.
c. Akumulasi Modal
Permodalan merupakan persediaan faktor
produksi yang secara fisik dapat dihasilkan atau direproduksi. Jika stok modal
tersebut meningkat dalam jangka waktu tertentu dikatakan terjadinya pembentukan
modal. Akumulasi modal inilah yang serba kekurangan di negara-negara
berkembang, sedangkan modal ini memegang peranan penting dalam menunjang
perumbuhan ekonomi.
d. Tenaga Manajerial dan Organisasi Produksi
Organisasi produksi merupakan bagian penting
dalam proses pertumbuhan ekonomi. Organisasi ini berkaitan dengan penggunaan
faktor produksi dalam berbagai kegiatan perekonomian. Organisasi produksi ini
dilaksanakan dan diatur oleh tenaga manajerial dalam berbagai kegiatannya
sehari-hari. Dan dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, para wiraswasta
(enterpreneur) tampil sebagai tenaga organisator dalam menggerakkan berbagai
sumber produksi dalam proses produksi dengan memperkenalkan penemuan baru yang
dikenal sebagai inovasi.
e. Faktor dan Pemanfaatan Teknologi
Kemajuan teknologi merupakan faktor yang
penting dalam proses pertumbuhan ekonomi. Dan perubahan atau kemajuan teknologi
tersebut dapat meningkatkan produktifitas tenaga kerja, modal dan faktor
produksi lainnya.
f. Pembagian Kerja dan Perluasan Skala Produksi
Pembagian kerja dan spesialisasi dalam proses
produksi akan menimbulkan peningkatan produktifitas. Kedua hal ini akan membawa
perubahan ke arah usaha produksi skala besar, yang selanjutnya akan dapat membantu
perkembangan dan kemajuan produksi serta pertumbuhan ekonomi dalam masyarakat.
2.1.2 Faktor Non-ekonomi
Yang termasuk faktor-faktor non-ekonomi
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut:
a. Faktor Politik dan Administrasi Pemerintahan
Struktur dan situasi politik serta admiistrasi
pemerintahan yang lemah merupakan faktor penghambat yang besar bagi pertumbuhan
ekonomi negara-negara berkembang. Politik yang tidak stabil serta pemerintahan
yang lemah dan korup sangat menghambat kemajuan ekonomi.
b. Aspek Sosial Budaya
Aspek sosial budaya dalam kehidupan masyarakat
meliputi antara lain sikap, tingkah laku, pandangan masyarakat, motivasi kerja,
kelembagaan masyarakat dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan itu. Sebagai
ilustrasi, misalnya pendidikan dan kebudayaan barat membawa pemikiran dan
pandangan ke arah penalaran, sikap dan skeptisme, dan semangat untuk
menghasilkan penemuan baru, yang kesemuanya dapat menunujang pertumbuhan
ekonomi.
c. Susunan dan Tertib Hukum
Susunan dan tertib hukum serta pelaksanaan
hukum dan peraturan perundang-undangan yang keliru sering kali menghambat
kemajuan ekonomi, sehingga tidak mendukung terlaksananya pertumbuhan ekonomi.
Sehubungan dengan itu maka hukum harus dilaksanakan secara tertib dan
konsekuen, yang ditujukan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.
2.2 Faktor Penentu Pertumbuhan di Negara Maju jepang
2.2.1 Faktor
Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan
sebagai kenaikan GDPriil per kapita. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic
Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah negara, yang merupakan
nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode
waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah
negara. Kenaikan GDP dapat muncul melalui:
a. Kenaikan penawaran tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan
keluaran yang lebih banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik,
tenaga kerja baru cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja
lama.
b. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika
tidak disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik
produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung jasa yang
bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan sumber lain dari
pertumbuhan ekonomi.
c. Kenaikan produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu
memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan
ekonomisnya skala produksi. (Case dan Fair, 1999;326)
2.2.2 Faktor penentu pertumbuhan di negara jepang
Dari tinjauan mikro, salah satu aspek yang
mendorong keberhasilan Jepang dalam membangun sumberdaya manusia pasca perang
dunia II adalah membudayakan sistem “Kerja Kelompok” (Team work). Yaitu
suatu sistem dimana para insinyur Jepang dikirim ke Barat untuk belajar harus
kembali ke Jepang dengan membawa ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian, ilmu
dan teknologi yang mereka bawa harus diajarkan kepada semua anggota
kelompoknya.
Sedangakan dilihat dari aspek makro
pembangunan, Jepang memprioritaskan kebijakan pemerataan pembangunan. Diantara
Negara-negara maju, Jepang adalah negara yang paling tinggi tingkat pemerataan
hasil-hasil pembangunannya. Bukan hanya dari aspek pendapatan tetapi juga
meliputi fasilitas publik seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur-fisik,
dan lain-lain. Rakyat jepang masa sekarang sudah menikmati fasilitas -
fasilitas tersebut. Bahkan untuk daerah pedesaan di pegunungan, mereka
mendapatkan fasilitas jalan, air minum dan listrik kurang lebih seperti di
Tokyo, Kyoto, Osaka dan kota-kota besar lainnya.
Untuk sumber daya pembangunan, jepang memang
berbeda dengan negara - negara maju lainnya. Bangsa Jepang sangat sedikit
menggunakan sumberdaya yang berasal dari hutang luar negeri terutama pada
dekade awal pembangunan industri. Sementara Negara-negara eropa seperti Belgia,
Perancis, bahkan Rusia justru menggantungkan pada foreign capital (hutang luar
negeri) yang difasilitasi oleh “British Capital” dan “French Capital” pada era
tahun 1800-an.
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan
pembangunan Jepang
a. Tinggi pertumbuhan investasi modal
Industri yang tumbuh dijepang, tumbuh dengan
modal sendiri, artinya mereka tidak mengandalkan modal asing baik itu berupa
bantuan luar negeri ataupun utang luar negeri. Hal ini terbukti dengan
tingginya tingkat tabungan dinegara jepang, budaya menabung ini pada akhirnya
akan bermanfaat bagi sumber modal pembiayaan pembangunan pemerintah. Kebijakan
lain yang menuntut perusahaan menggunakan modal sendiri adalah adanya kebijakan
menutup hubungan antara perusahaan dan bank. Sehingga perusahaan benar-benar
menggunakan modal sendiri, dan tidak ada sejarah kredit macet di jepang.
b. Berbagi pertumbuhan (sharing growth)
Maksud dari sharing pertumbuhan adalah
memeratakan pembangunan di negara jepang, dimana pembangunan dilakukan disemua
sudut negara samapi pelosok desa, sehingga tidak terjadi kesenjangna
pembangunan dijepang. Langkah pemerataan pembangunan dilakukan dengan cara :
investasi tinggi dalam modal manusia (pendidikan),membantu daerah pedesaan
tidak tertinggal, ketimpangan pendapatan tidak meningkat.
c. berorientasi kebijakan promosi ekspor
(outward)
Jepang melakukan kebijakan perdagangan
dengan outward policy, maksudnya adalah dengan melakukan
promosi eksport produk buatan jepang segencar-gencarnya dipasar dunia. Hal ini
dilakukan dengan melakukan poltik dumping. Dimana penjualan produk
diluar negeri lebih murah didalam negeri. Hal ini bertujuan untuk mengingkatkan
daya saing produk dipasar global.
2.2.4 Sejarah
Perekonomian di Jepang mengalami ekspansi
spektakuler di dekade setelah Perang Dunia II dan kemudian plateaued pada akhir
abad ke-20. pertumbuhan ekonomi Jepang mencapai puncaknya pada tahun 1960,
rata-rata 10% per tahun. Kemudian melambat menjadi rata-rata 5% per tahun pada
1970-an, 4% per tahun pada tahun 1980 dan kurang dari 2% per tahun pada
1990-an. Para ekonom menyalahkan ini reduksi pada lebih dari investasi, hutang
terlalu banyak dan tidak fleksibel tenaga kerja. Pemerintah Jepang meluncurkan
serangkaian reformasi yang dirancang untuk menciptakan perekonomian yang lebih
ramping dan lebih mudah beradaptasi. Pemulihan lambat. Jepang sangat tergantung
pada impor bahan baku dan ekspor barang jadi. Akibatnya, ekonomi lemah di
Eropa, Amerika dan bagian lain di Asia menghambat kemajuan ekonomi Jepang.
Pertumbuhan ekonomi merangkak kembali ke 2% per tahun pada tahun 2003 dan 2004
lalu 2,8% pada tahun 2005. Hal ini memperlambat lagi ketika krisis subprime
menghantam rumah Amerika Serikat pada tahun 2008.
2.2.5 Fakta
Jepang adalah ekonomi yang berorientasi pasar
yang kuat. Ini adalah pemimpin dunia dalam teknologi, layanan, elektronik high
end dan barang jadi. Banyak penemuan paling inovatif berasal dari riset dan
pengembangan yang dilakukan di Jepang. Negara ini memiliki sumber daya alam
yang sangat sedikit sehingga harus bergantung pada impor bahan baku dan energi.
Hanya ada industri pertanian sangat kecil, begitu banyak makanan mereka juga
harus diimpor. Semua faktor ini link Jepang erat dengan ekonomi lain di seluruh
dunia. Ada sekitar 130 juta hidup Jepang di darat tentang ukuran California.
Meskipun penduduk cukup padat, orang Jepang menikmati salah satu standar hidup
tertinggi di dunia. Orang Jepang juga memiliki rata-rata harapan hidup
terpanjang di Bumi.
Sejak Perang Dunia II, Jepang telah
menghabiskan sangat sedikit pada pertahanan. Hanya sekitar 1% dari PDB Jepang
pergi ke angkatan bersenjata. Amerika Serikat melindungi Jepang dari musuh
asing, yang memungkinkan Jepang untuk menghabiskan miliaran dolar untuk hal-hal
lain selain pertahanan. Jepang memiliki tenaga kerja terdidik dengan hampir
100% melek huruf. Ada juga budaya menekankan etos kerja yang kuat. pekerja
Jepang sangat produktif dan menginvestasikan uang mereka dengan bijak. Pajak
rendah dibandingkan dengan negara-negara barat. Semua faktor ini memberikan
kontribusi terhadap keberhasilan ekonomi Jepang setelah Perang Dunia II.
2.2.6 Evolusi
Cara Jepang melakukan bisnis telah berkembang
selama bertahun-tahun untuk beradaptasi dengan perekonomian dunia. perusahaan
Jepang yang digunakan untuk menjamin pekerjaan seumur hidup kepada para pekerja
setia mereka. Hal ini ternyata menjadi hambatan utama pada saat ekonomi sulit
dan banyak perusahaan Jepang telah meninggalkan praktek tersebut. Lain tradisi
bisnis Jepang adalah ” keiretsu.” Ini adalah kelompok masyarakat bisnis yang
bekerja sama untuk membuat pembuatan, penyediaan dan distribusi produk proses
efisien. Keiretsu bekerja dengan baik untuk Jepang ketika itu adalah ekonomi
yang cepat berkembang. Seperti Jepang dipaksa untuk bersaing di tingkat global,
cita-cita keiretsu sudah agak melemah.
2.3 Isu yang berkembang tentang pembangunan
berkelanjutan
Pembangun
an berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi
pada isu-isu lingkungan. Lebih luas daripada itu, pembangunan berkelanjutan
mencakup tiga lingkup kebijakan: pembangunan ekonomi ,pembangunan sosial dan perlindungan
lingkungan . Dokumen-dokumen PBB, terutama dokumen
hasil World Summit 2005 menyebut ketiga hal dimensi tersebut
saling terkait dan merupakan pilar pendorong bagi pembangunan berkelanjutan.
Scheme of sustainable development: at the
confluence of three preoccupations.Skema pembangunan berkelanjutan:pada titik
temu tiga pilar tersebut, Deklarasi Universal Keberagaman Budaya (UNESCO ,2001 ) lebih jauh menggali konsep pembangunan berkelanjutan dengan
menyebutkan bahwa "...keragaman budaya penting bagi manusia sebagaimana
pentingnya keragaman hayati bagi alam". Dengan demikian "pembangunan
tidak hanya dipahami sebagai pembangunan ekonomi, namun juga sebagai alat untuk
mencapai kepuasan intelektual, emosional, moral, dan spiritual". dalam
pandangan ini, keragaman budaya merupakan kebijakan keempat dari lingkup kebijakan
pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan Hijau pada umumnya dibedakan dari
pembangunan bekelanjutan, dimana pembangunan Hijau lebih mengutamakan
keberlanjutan lingkungan di atas pertimbangan ekonomi dan budaya. Pendukung
Pembangunan Berkelanjutan berargumen bahwa konsep ini menyediakan konteks bagi
keberlanjutan menyeluruh dimana pemikiran mutakhir dari Pembangunan Hijau sulit
diwujudkan. Sebagai contoh, pembangunan pabrik dengan teknologi pengolahan
limbah mutakhir yang membutuhkan biaya perawatan tinggi sulit untuk dapat
berkelanjutan di wilayah dengan sumber daya keuangan yang terbatas.
Beberapa riset memulai dari definisi ini untuk
berargumen bahwa lingkungan merupakan kombinasi dari alam dan budaya. Network
of Excellence "Sustainable Development in a Diverse World" SUS.DIV , sponsored by the European
Union , bekerja pada jalur ini. Mereka
mengintegrasikan kapasitas multidisiplin dan menerjemahkan keragaman budaya sebagai kunci pokok strategi baru bagi pembangunan
berkelanjutan.
Beberapa peneliti lain melihat tantangan
sosial dan lingkungan sebagai kesempatan bagi kegiatan pembangunan. Hal ini
nyata di dalam konsep keberlanjutan usaha yang mengkerangkai kebutuhan global
ini sebagai kesempatan bagi perusahaan privat untuk menyediakan solusi inovatif
dan kewirausahaan. Pandangan ini sekarang diajarkan pada beberapa sekolah
bisnis yang salah satunya dilakukan di Center for Sustainable Global
Enterprise at Cornell University. Divisi PBB untuk Pembangunan
Berkelanjutan mendaftar beberapa lingkup berikut ini sebagai bagian dari
Pembangunan Berkelanjutan:[1]
Pembangunan berkelanjutan
merupakan konsep yang ambigu, dimana pandangan yang luas berada di bawah naungannya.
konsep ini memasukkan pemahaman keberlanjutan lemah, keberlanjutan kuat, dan
ekolog mendalam. konsep yang berbeda juga menunjukkan tarik ulur yang kuat
antara eko(lingkungan)sentrisme dan antropo(manusia)sentrisme. Oleh karena itu
konsep ini lemah didefinisikan dan mengundang debat panjang mengenai
definisinya.
Selama sepuluh tahun
terakhir, lembaga-lembaga yang berbeda telah berusaha mengukur dan memantau
perkiraan atas apa yang mereka pahami sebagai keberlanjutan dengan
mengimplementasikan apa yang disebut dengan matrik dan indikator keberlanjutan.
2.3.1 Peran Penduduk Dalam Pembangunan Berkelanjutan
Penduduk atau masyarakat merupakan bagian penting atau titik
sentral dalam pembangunan berkelanjutan, karena peran penduduk sejatinya adalah sebagai subjek dan objek dari pembangunan
berkelanjutan. Jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cepat, namun
memiliki kualitas yang rendah, akan memperlambat tercapainya kondisi yang ideal
antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung alam dan daya tampung
lingkungan yang semakin terbatas.
2.3.2 Penduduk
Berkualitas merupakan Modal Dasar Pembangunan Berkelanjutan
Untuk mewujudkan
pembangunan berkelanjutan di suatu negara, diperlukan komponen penduduk yang
berkualitas. Karena dari penduduk berkualitas itulah memungkinkan untuk bisa
mengolah dan mengelola potensi sumber daya alam dengan baik, tepat, efisien,
dan maksimal, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Sehingga harapannya
terjadi keseimbangan dan keserasian antara jumlah penduduk dengan kapasitas
dari daya dukung alam dan daya tampung lingkungan.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai
proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan
menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi
dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan
Ekonomi :
* Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik
Bruto)
* Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)
* Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)
Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer
dipakai adalah PDB, karena angka PDB hanya melihat batas wilayah,terbatas pada
negara yang bersangkutan.
Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi :
* Pembangunan ekonomi lebih bersifat
kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat
perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian.
* Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan
* Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan
Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi :
* Kedua-duanya merupakan kecenderungan di
bidang ekonomi.
* Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.
* Kedua-duanya menjadi tanggungjawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat.
* Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat.
* Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.
* Kedua-duanya menjadi tanggungjawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat.
* Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi :
1. Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga
dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses
pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana
sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang
memadai untuk melaksanakanproses pembangunan.
2. Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya
alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam
saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak
didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam
yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah,
kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
mendorong adanya percepatanproses pembangunan, pergantian pola kerja yang
semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak
kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas
pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan
laju pertumbuhan perekonomian.
4. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan
ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau
pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan.
Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja
cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses
pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
5. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan
meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal
sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena
barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
KABAR BAIK!!!
ReplyDeleteNama saya Mia.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 JUTA) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com dan miss Sety yang saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia dia juga mendapat pinjaman dari Ibu Cynthia baru Anda juga dapat menghubungi dia melalui email nya: arissetymin@gmail.com Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.
KABAR BAIK!!!
ReplyDeleteNama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.
Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.